Tips Belajar MIPA


Tips Belajar MIPA
Temen-temen, pelajaran eksak memang membutuhkan kemampuan hafalan sekaligus logika yang baik. Saya juga menghadapi kesulitan yang sama dengan teman-teman.Tapi akhirnya saya menemukan cara yang mudah untuk mempelajarinya. Untuk itu, saya mau bagi tips untuk belajarfisika / matematika / kimia/ biologi.
1. Buatlah peta konsepPeta konsep adalah rangkuman yang teman-teman bikin mirip peta untuk menunjukkan posisi sub pokok bahasan.Dengan membuat peta konsep, kita akan lebih mudah mendefinisikan posisi pemecahan masalah yang benar.
2. Latihan dari soal-soal yang adaKalau teman-teman mau cari, banyak buku di pasaran yang bagus untuk dipelajari. Pilih buku yang banyak latihan danpembahasannya. Karena soal eksak menuntut kita banyak berlatih.
3. Latihan dengan cara yang benarLatihan yang benar adalah dengan cara mencoba mengerjakan dulu, baru kemudian lihat pembahasannya.
4. Cari teman belajarKalo bete belajar sendiri…cari temen dech… yang kira – kira bisa diajak buat berdiskusi

Read Users' Comments (0)

Jaringan Ikat


JARINGAN IKAT

Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Bentuk sel-sel yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi, yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi, membentuk struktur tubuh (tulang), dan menyusun system sirkulasi.Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat.


Matriks

Adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar sel-sel sehingga akan membentuk jaringan. Jaringan tersebut berfungsi menopang jaringan ikat. Matriks terdiri dari beberapa jenis serat yaitu serat kolagen, serat elastin dan serat retikuler.

Serat kolagen

Memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya renggang yang tinggi, serat kolagen tersusun dari protein kalogen. Protein ini banyak terdapat didalam tubuh yaitu sekitar 25% dari total protein. Serat ini terdapat pada tendon tulang dan kulit.

Serat elastin

Memiliki sifat kelenturan yang tinggi, tersusun dari mokopolisakarida dan protein yang disebut elastin. Elastin dikelilingi oleh gliko protein yang disebut hibrilin dan terdapat pada pembuluh darah, legamen dan selaput tulang rawan larin.

Serat retikuler

Memiliki sifat kelenturan yang rendah, ukuranya lebih tipis dari serat kolagen dan terdiri dari kolagen yang dilapisi oleh gliko protein. Serat ini berfungsi untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat lainya. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.

Sel-sel jaringan ikat

Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis sl. Sel-sel ini terdapat pada matriks dan bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar. Beberapa contoh sel jaringan ikat adalah sebagai berikut.

Fibrolas

Adalah sel jaringan ikat yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein. Pada jaringan ikat, sel-sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibrolas yang membentuk matriks.

Sel lemak

Adalah sel yang khusus untuk menyimpan lemak. Suatu jaringan ikat disebut jaringan lemak, jika terdapat sel lemak yang melimpah. Sel lemak mudah dibedakan jika sudah menimbun karena sebelumnya sel lemak menyerupai fibrolas.

Sel plasma

Sel plasma dapat ditemukan dalam jumlah melimpah dibawah membrane epitel yang basah, misalnya pada saluran pencernaan dan pernapasan. Sel-sel ini memproduksi antibody yang khas untuk antigen (protein asing).

Makrofag

Adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Sel-sel makrofag terspesialisasi untuk fagositosis sehingga sel-sel ini giat memakan zat-zat buangan, sel-sel mati dan bakteri. Makrofag terdapat didekat pembuluh darah.

Sel tiang

Sel tiang berfungsi menghasilkan heparin dan histamine. Heparin adalah suatu antikoagulan dari polisakarida. Sedangkan histamine adalah suatu zat yang dibebaskan oleh degranulasi sel tiang sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai. Heparin berfungsi dalam pembekuan darahJaringan ikat disebut juga jaringan penyokong.

Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut:

1.Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar memiliki ciri sebagian besar terdiri dari matriks yang mengandung serat-serat kolagen, retikuler, dan elastin. Jaringan ini terdiri dari beberapa sel, seperti makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Jaringan ikat longgar berfungsi membungkus (menyokong) organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian jaringan lain. Jaringan ini terdapat di mesentrium (selaput perut tempat menautkan organ-organ dalam rongga perut), di bawah epitel mukosa saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf, dan lapisan subkutan kulit.

2.Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan jumlah selnya berkurang. Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen. Di antara serat kolagen tersebut terdapat sel fibroblas. Sifat jaringan ikat padat adalah tidak elastis. Jaringan ikat padat berfungsi menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan organ tubuh yang lain.Jaringan ikat padat terdiri dari dua jenis, yaitu :

Pertama, jaringan ikat padat teratur yang terdapat pada ligament dan tendon. Tendon adalah jaringan yang menghubungkan antara otot dengan tulang, sedangkan ligament adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang.

Kedua, jaringan ikat padat tidak teratur yang terdapat pada pembungkus tulang dan lapisan dermis pada kulit.

3.Jaringan Lemak (Adiposa)

Jaringan lemak tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk serst-serat interseluler atau matriks, tetapi terspesialisasi untuk penimbunan lemak. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ secara mekanis dari benturan, sebagai persediaan cadangan makanan, dan sebagai alat pengatur panas dengan cara membantu menjaga suhu badan, terutama pada bayi yang baru dilahirkan. Jaringan lemak terdapat di seluruh bagian tubuh, yaitu di bawah kulit di sekitar persendian, serta di sekitar organ bagian dalam seperti ginjal dan jantung.

4.Jaringan Tulang Rawan

Bahan dasar jaringan tulang rawan mengandung suatu kompleks protein-karbohidrat yang dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut kondrosit, berfungsi untuk mensintesis matriks. Tulang rawan pada anak-anak berkembang dari sel-sel mesenkim. Sel-sel mesenkim ini membentuk serat-serat dan matriks padat. Tiap-tiap sel mesenkim membentuk suatu lapisan matriks di sekelilingnya, sehingga terbungkus dalam ruang-ruang kecil yang disebut lakuna.Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium). Jika tulang rawan terus tumbuh dan berkembang, jumlah matriks antar-selnya akan meningkat, sehingga mendorong sel-sel menjauh terpisah satu sama lain.


Berdasarkan kandungan senyawa matriksnya, jaringan tulang rawan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

Tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan transparan. Pada matriks tulang rawan hialin ditemukan konsentrasi serat yang memiliki daya elastisitas tinggi. Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, tetapi paling lemah di antara tulang rawan yang lain. Pada stadium embrio manusia, tulang rawan hialin merupakan rangka tubuh sementara. Sedangkan, pada orang dewasa, jaringan ini ditemukan pada tulang dada, dan saluran pernapasan.

Tulang rawan elastis

Pada matriks tulang rawan elastis ditemukan serat elastin berwarna kuning dan adanya perikondrium. Serat elastin tersebut berfungsi memberikan daya lentur dan menyokong jaringan. Tulang rawan elastis terdapat pada embrio, laring, bagian telinga luar, epiglotis, dan daun telinga.

Tulang rawan fibroblas

Pada matriks tulang rawan fibroblas ditemukan serat kolagen. Matriks pada tulang rawan fibroblas berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat sehingga berfungsi sebagai pelindung dan penyokong jaringan. Jaringan tulang rawan fibroblas terdapat pada hubungsn antar-tulang vertebrae (tulang belakang) dan tendon.

5.Jaringan Tulang Sejati

Jaringan tulang disusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk dari osteoblas. Osteoblas adalah sel yang berasl dari fibroblas dan ikut serta dalam pembentukan tulang. Unit dasar tulang disebut sistem Havers. Sistem Havers tersusun dari lamella, lacuna, kanalikuli, dan saluran Havers.



Lamela

Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan serat kolagen. Garam mineral berfungsi membuat tulang menjadi keras. Serat kolagen berfungsi membuat tulang menjadi kuat. Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamella yang di dalamnya mengandung osteosit. Kanalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa.


Saluran Havers

Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf. Di dalam saluran Havers terdapat saluran Volkman, yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran Havers.Tulang merupakan organ yang sangat keras. Senyawa penyusunnya adalah kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4), magnesium klorida (MgCl2), barium klorida (BaCl2), dan barium sulfat (BaSO4). Tulang berfungsi sebagai alat gerak, penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ-organ yang lunak.Perbedaan sel-sel tulang dewasa dengan tulang rawan adalah tulang dewasa sudah mengalami mineralisasi. Mineralisasi merupakan proses perubahan penyusunan materi organik menjadi materi anorganik. Mineral yang sangat tinggi konsentrasinya di dalam tulang adalah kalsium dan fosfat.Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang kompak dan tulang spongiosa. Tulang kompak adalah tulang yang tidak memiliki rongga, sedangkan tulang spongiosa (tulang spons) adalah tulang yang memiliki rongga.

6.Jaringan Darah

Jaringan darah dapat disebut sebagai jaringan ikat terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas dan suatu matriks cair (plasma). Sel-sel darah berkembang lalu masuk ke dalam aliran darah sebagai sel-sel yang sepenuhnya telah terbentuk. Jaringan darah berfungsi membawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, dan sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma.

Eritrosit (sel darah merah)

Eritrosit berbentuk seperti lempengan bikonkaf (cekung ganda) dengan diameter kurang lebih 8 µm. Eritrosit tidak memiliki inti sel (nukleus). Sitoplasma eritrosit mengandung protein yang disebut hemoglobin. Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen akan membentuk oksihemoglobin. Apabila kandungan oksigen suatu jaringan tubuh lebih rendah daripada kandungan oksigen di dalam paru-paru, oksihemoglobin akan pecah sehingga oksigen dibebaskan untuk digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga berperan penting untuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.

Leukosit (sel darah putih)

Leukosit memiliki sebuah nucleus dan tidak mengandung hemoglobin. Gerakan yang dilakukan leukosit adalah gerakan amuboid. Berdasarkan granula (butiran-butiran) dalam sitoplasma, leukosit terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

•Granulosit, merupakan leukosit yang memiliki protein granula di dalam sitoplasmanya. Granulosit menyusun 60-70% dari keseluruhan leukosit. Granulosit terdiri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.

•Agranulosit, merupakan leukosit yang tidak memiliki granula di dalam sitoplasmanya. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.

Trombosit (keping darah)

Trombosit berbentuk lempengan dengan diameter 2-4 µm. Di dalam trombosit banyak terdapat granula, namun tidak terdapat nukleus. Trombosit membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh darah.

Plasma

Bagian darah yang cair serta mengandung larutan elektrolit dan protein disebut plasma. Protein plasma terdiri dari albumin, globulin, dan fibrinogen. Selain itu, plasma juga mengandung sejumlah bahan terlarut, seperti zat makanan, hormon, dan faktor-faktor pembeku darah.

7.Jaringan Limfe (Getah Bening)

Jaringan limfe terdapat padaorgan-organ seperti timus, kelenjar limfe, tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri dari sel-sel dan serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menunjang timbunan limfosit dan makrofag. Di bagian-bagian tubuh tertentu, limfosit cenderung berkelompok menjadi satu dalam pemusatan yang disebut nodulus. Nodulus dapat dijumpai dalam tonsil, limpa, timus, serta tersebar secara luas sepanjang saluran pencernaan.

Read Users' Comments (0)

Sistem Periodik Unsur


Sifat periodik unsur
a. Energi Ionisasi pertama
Bila unsur-unsur disusun sesuai dengan massa atomnya, sifat unsur atau senyawa menunjukkan keperiodikan, dan pengamatan ini berujung pada penemuan hukum periodik. Konfigurasi elektron unsur menentukan tidak hanya sifat kimia unsur tetapi juga sifat fisiknya. Keperiodikan jelas ditunjukkan sebab energi ionisasi atom secara langsung ditentukan oleh konfigurasi elektron. Energi ionisasi didefinisikan sebagai kalor reaksi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan elektron dari atom netral, misalnya, untuk natrium:
Na(g) →Na+(g) + e-
Energi ionisasi pertama, energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron pertama, menunjukkan keperodikan yang sangat jelas. Untuk periode manapun, energi ionisasi meningkat dengan meningkatnya nomor atom dan mencapai maksium pada gas mulia. Daam golongan yang sama energi ionisasi menurun dengan naiknya nomor atom. Kecenderungan seperti ini dapat dijelaskan dengan jumlah elektron valensi, muatan inti, dan jumlah elektron dalam.
Energi ionisasi kedua dan ketiga didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron kedua dan ketiga.
Gambar 5.1 Energi ionisasi pertama atom. Untuk setiap perioda, energi ionisai minimum untuk logam alkali dan maksimumnya untuk gas mulia.
Contoh Soal
5.2 Energi ionisasi.
Tiga atom memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut
(1) 1s22s22p6(2) 1s22s22p63s1(3) 1s22s22p63s2
Manakah yang memiliki energi ionisasi tertinggi? Usulkan atom manakah yang energi ionisasi keduanya tertinggi?
Jawab. Atom (1) memiliki kulit penuh, dan akan memiliki enerhi ionisasi pertama tertinggi. Atom (2) dan(3) berturut-turut adalah natrium dan magnesium. Elektron kedua yang akan dikeluarkan adalah elektron 3s untuk Na dan elektron 3s untuk Mg. Anda dapat membayangkan bahwa elektron lebih luar akan lebih mudah dikeluarkan dibandingkan dengan elektron yang lebih dalam.
b. Afinitas elektron dan keelektronegatifan
Afinitas elektron didefinisikan sebagai kalor reaksi saat elektron ditambahkan kepada atom netral gas, yakni dalam reaksi.
F(g) + e¯ → F¯(g) (5.2)
Nilai positif mengindikasikan reaksi eksoterm, negatif menunjukkan reaksi endoterm. Karena tidak terlalu banyak atom yang dapat ditambahi elektron pada fasa gas, data yang ada terbatas jumlahnya dibandingkan jumlah data untuk energi ionisasi. Tabel 5.6 menunjukkan bahwa afinitas elektron lebih besar untuk non logam daripada untuk logam.
Tabel 5.6 Afinitas elektron atom.
H 72,4

C 122,5

F 322,3

Li 59,0

O 141,8

Cl 348,3

Na 54,0

P 72,4

Br 324,2

K 48,2

S 200,7

I 295,2


Besarnya kenegativan(elektron) yang didefinisikan dengan keelektronegatifan (Tabel 5.7), yang merupakan ukuran kemampuan atom mengikat elektron. Kimiawan dari Amerika Robert Sanderson Mulliken (1896-1986) mendefinisikan keelektronegativan sebanding dengan rata-rata aritmatik energi ionisasi dan afinitas elektron.
Tabel 5.7 Keelektronegativitan unsur golongan utama elements (Pauling)
Pauling mendefinisikan perbedaan keelektronegativan antara dua atom A dan B sebagai perbedaan energi ikatan molekul diatomik AB, AA dan BB. Anggap D(A-B), D(A-A) dan D(B-B) adalah energi ikatan masing-masing untuk AB, AA dan BB. D(A-B) lebih besar daripada rata-rata geometri D(A-A) dan D(B-B). Hal ini karena molekul hetero-diatomik lebih stabil daripada molekul homo-diatomik karena kontribusi struktur ionik. Akibatnya, ∆(A-B), yang didefinisikan sebagai berikut, akan bernilai positif:
(A-B) = D(A-B) -√D(A-A)D(B-B) > 0 (5.3)
(A-B) akan lebih besar dengan membesarnya karakter ionik. Dengan menggunakan nilai ini, Pauling mendefinisikan keelektronegativan x sebagai ukuran atom menarik elektron.
xA -xB= √D(A-B) (5.4)
xA dan xB adalah keelektronegativan atom A dan B.
Apapun skala keelektronegativan yang dipilih, jelas bahwa keelektronegativan meningkat dari kiri ke kanan dan menurun dari atas ke bawah. Keelketroegativan sangat bermanfaat untuk memahami sifat kimia unsur.
Informasi lain yang bermanfaat dapat disimpulkan dari Tabel 5.7. Perbedaan keelektronegativan antara dua atom yang berikatan, walaupun hanya semi kuantitatif, berhubungan erat dengan sifat ikatan kimia seperti momen dipol dan energi ikatan..
Misalnya ada distribusi muatan yang tidak sama dalam ikatan A-B (xA > xB). Pasangan muatan positif dan negatif ±q yang dipisahkan dengan jarak r akan membentuk dipol (listrik).
Arah dipol dapat direpresentasikan dengan panah yang mengarah ke pusat muatan negatif dengan awal panah berpusat di pusat muatan positif. Besarnya dipol, rq, disebut momen dipol. Momen dipol adalah besaran vektor dan besarnya adalah µ dan memiliki arah.
Besarnya momen dipol dapat ditentukan dengan percobaan tetapi arahnya tidak dapat. Momen dipol suatu molekul (momen dipol molekul) adalah resultan vektor momen dipol ikatan-ikatan yang ada dalam molekul. Bila ada simetri dalam molekul, momen dipol ikatan yang besar dapat menghilangkan satu sama lain sehingga momen dipol molekul akan kecil atau bahkan nol.
Contoh Soal 5.3 Momen dipol ikatan dan momen dipol molekul.
(a) Jawab pertanyaan berikut tentang hidrogen khlorida HCl dan karbon tetrakhlorida CCl4. Tunjukkan bagaimana arah momen dipol untuk tiap senyawa. Usulkan apakah senyawa ini memiliki momen dipol atau tidak. (b) Karbon dioksida CO2 dan sulfur trioksida SO3 tidak memiliki momen dipol molekul. Usulkan struktur molekul senyawa-senyawa ini berdasarkan pengamatan ini.
Jawab.
(a) Arah momen dipol ikatan ditunjukkan di bawah ini. HCl memiliki dipol molekular, sementara CCl4 tidak memiliki momen dipol sebab momen dipol ikatan akan menghilangkan satu sama lain. (b) Kedua senyawa harus simetris agar dipol ikatan C-O dan S-O yang besar akan saling meniadakan. Jadi CO2 berbentuk linear sementara SO3 adalah segitiga.
c. Bilangan oksidasi atom
Terdapat hubungan yang jelas antara bilangan oksidasi (atau tingkat oksidasi) atom dan posisinya dalam tabel periodik. Bilangan oksidasi atom dalam senyawa kovalen didefinisikan sebagai muatan imajiner atom yang akan dimiliki bila elektron yang digunakan bersama dibagi sama rata antara atom yang berikatan (kalau atom yang berikatan sama) atau diserahkan semua ke atom yang lebih kuat daya tariknya (kalau yang berikatan atom yang berbeda).
(1) UNSUR GOLONGAN UTAMA
Untuk unsur golongan utama, bilangan oksidasi dalam banyak kasus adalah jumlah elektron yang akan dilepas atau diterima untuk mencapai konfigurasi elektron penuh, ns2np6 (kecuali untuk periode pertama) atau konfigurasi elektron nd10 (gambar 5.2).
Hal ini jelas untuk unsur-unsur periode yang rendah yang merupakan anggota golongan 1, 2 dan 13-18. Untuk periode yang lebih besar, kecenderungannya memiliki bilangan oksidasi yang berhubungan dengan konfigurasi elektron dengan elektron ns dipertahankan dan elektron np akan dilepas. Misalnya, timah Sn dan timbal Pb, keduanya golongan 14, memiliki bilangan oksidasi +2 dengan melepas elektron np2 tetapi mempertahankan elektron ns2, selain bilangan oksidasi +4. Alasan yang sama dapat digunakan untuk adanya fakta bahwa fosfor P dan bismut Bi, keduanya golongan 15 dengan konfigurasi elektron ns2np3, memilki bilangan oksidasi +3 dan +5.
Umumnya, pentingnya bilangan oksidasi dengan elektron ns2 dipertahankan akan menjadi semakin penting untuk periode yang lebih besar. Untuk senyawa nitrogen dan fosfor, bilangan oksidasi +5 dominan, sementara untuk bismut yang dominan adalah +3 dan bilangan oksidasi +5 agak jarang.
Unsur logam dan semilogam (silikon Si atau germanium Ge) jarang memiliki nilai bilangan oksidasi negatif, tetapi bagi non logam fenomena ini umum dijumpai. Dalam hidrida nitrogen dan fosfor, NH3 dan PH3, bilangan oksidasi N dan P adalah–3. Semakin tinggi periode unsur, unsur akan kehilangan sifat ini dan bismut Bi tidak memiliki bilangan oksidasi negatif. Di antara unsur golongan 16, bilangan oksidasi-2 dominan seperti dalam kasus oksigen O. Kecenderungan ini lagi-lagi akan menurun untuk unsur-unsur di periode lebih tinggi. Misalkan oksigen hanya memiliki bilangan oksidasi negatif, tetapi S memiliki bilangan oksidasi positif seperti +4 dan +6 yang juga signifikan.
Contoh Soal 5.4 Bilangan oksidasi atom. Tentukan bilangan oksidasi unsur berikut.
Mn dalam MnSO4, Mn2O3, MnO2, MnO4¯, MnO4¯2
As dalam As2O3, AsO¯, AsO4¯3, AsH3 (As)
I dalam I¯, IO¯, IO3¯, I2, ICl3, ICl2¯
Jawab
+2, +3, +4, +7, +6
+3, +3, +5, -3
-1, +1, +5, 0, +3 (keelektronegativan Cl lebih besar dari I)
(2) UNSUR TRANSISI
Walaupun unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, keteraturan dapat dikenali. Bilangan oksidasi tertinggi atom yang memiliki lima elektron yakni jumlah orbital d berkaitan dengan keadaan saat semua elektron d (selain elektron s) dikeluarkan. Jadi, dalam kasus skandium dengan konfigurasi elektron (n-1)d1ns2, bilangan oksidasinya 3. Mangan dengan konfigurasi (n-1)d5ns2, akan berbilangan oksidasi maksimum +7.
Bila jumlah elektron d melebihi 5, situasinya berubah. Untuk besi Fe dengan konfigurasi elektron (n-1)d6ns2, bilangan oksidasi utamanya adalah +2 dan +3. Sangat jarang ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi tertinggi sejumlah logam transisi penting seperti kobal Co, Nikel Ni, tembaga Cu dan zink Zn lebih rendah dari bilangan oksidasi atom yang kehilangan semua elektron (n–1)d dan ns-nya. Di antara unsur-unsur yang ada dalam golongan yang sama, semakin tinggi bilangan oksidasi semakin penting untuk unsur-unsur pada periode yang lebih besar.
d. Ukuran atom dan ion
Ketika Meyer memplotkan volume atom yang didefinisikan sebagai volume 1 mol unsur tertentu (mass atomik/kerapatan) terhadap nomor atom dia mendapatkan plot yang berbentuk gigi gergaji. Hal ini jelas merupakan bukti bahwa volume atom menunjukkan keperiodikan. Karena agak sukar menentukan volume atom semua unsur dengan standar yang identik, korelasi ini tetap kualitatif. Namun, kontribusi Meyer dalam menarik perhatian adanya keperiodikan ukuran atom pantas dicatat.
Masih tetap ada beberapa tafsir ganda bila anda ingin menentukan ukuran atom sebab awan elektron tidak memiliki batas yang jelas. Untuk ukuran atom logam, kita dapat menentukan jari-jari atom dengan membagi dua jarak antar atom yang diukur dengan analisis difraksi sinar-X. Harus dinyatakan bahwa nilai ini bergantung pada bentuk kristal (misalnya kisi kubus sederhana atau kubus berpusat muka, dsb.)dan hal ini akan menghasilkan tafsir ganda itu. Masalah yang sama ada juga dalam penentuan jari-jari ionik yang ditentukan dengan analisis difraksi sinar-X kristal ion.
Keperiodikan umum yang terlihat di gambar 5.3 yang menunjukkan kecenderungan jari-jari atom dan ion. Misalnya, jari-jari kation unsur seperiode akan menurun dengan meningkatnya nomor atom. Hal ini logis karena muatan inti yang semakin besar akan menarik elektron lebih kuat. Untuk jari-jari ionik, semakin besar periodenya, semakin besar jari-jari ionnya.
Contoh soal 5.5 Ukuran atom dan ion. Pilihalah spesi yang terkecil dalam tiap kelompok.
(1) Li, Na, K (2) P, Sb, As (3) S, Cl, Ar (4) O+, O, O (1) Li (2) P (3) Cl (4) O+
Jawab
(1) Li (2) P (3) Cl (4) O+

Read Users' Comments (0)

Matematika


Ikhtisar
Kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam
bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.
Disiplin utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan, pengukuran tanah dan memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang matematika: studi tentang struktur, ruang dan perubahan.
Pelajaran tentang struktur dimulai dengan
bilangan, pertama dan yang sangat umum adalah bilangan natural dan bilangan bulat dan operasi arimetikanya, yang semuanya itu dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam dipelajari dalam teori bilangan.
Investigasi metode-metode untuk memecahkan persamaan matematika dipelajari dalam
aljabar abstrak, yang antara lain, mempelajari tentang ring dan field, struktur yang menggeneralisasi sifat-sifat yang umumnya dimiliki bilangan. Konsep vektor, digeneralisasi menjadi vektor ruang dipelajari dalam aljabar linier, yang termasuk dalam dua cabang: struktur dan ruang.
Ilmu tentang ruang berawal dari
geometri, yaitu geometri Euclid dan trigonometri dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke dimensi lainnya), kemudian belakangan juga digeneralisasi ke geometri Non-euclid yang memainkan peran sentral dalam teori relativitas umum. Beberapa permasalahan rumit tentang konstruksi kompas dan penggaris akhirnya diselesaikan dalam teori Galois.
Bidang ilmu modern tentang
geometri diferensial dan geometri aljabar menggeneralisasikan geometri ke beberapa arah:: geometri diferensial menekankan pada konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness dan arah, sementara dalam geometri aljabar, objek-objek geometris digambarkan dalam bentuk sekumpulan persamaan polinomial. Teori grup mempelajari konsep simetri secara abstrak dan menyediakan kaitan antara studi ruang dan struktur. Topologi menghubungkan studi ruang dengan studi perubahan dengan berfokus pada konsep kontinuitas.
Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus dibangun sebagai alat untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang digunakan untuk menjelaskan perubahan variabel adalah
fungsi. Banyak permasalahan yang berujung secara alamiah kepada hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya, dan metoda untuk memecahkan masalah ini adalah topik dari persamaan differensial.
Untuk merepresentasikan kuantitas yang kontinu digunakanlah
bilangan riil, dan studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat fungsi nilai riil dikenal sebagai analisis riil. Untuk beberapa alasan, amat tepat untuk menyamaratakan bilangan kompleks yang dipelajari dalam analisis kompleks. Analisis fungsional memfokuskan perhatian pada (secara khas dimensi tak terbatas) ruang fungsi, meletakkan dasar untuk mekanika kuantum di antara banyak hal lainnya.
Banyak fenomena di alam bisa dideskripsikan dengan
sistem dinamis dan teori chaos menghadapi fakta yang banyak dari sistem-sistem itu belum memperlihatkan jalan ketentuan yang tak dapat diperkirakan.
Agar menjelaskan dan menyelidiki dasar matematika, bidang
teori pasti, logika matematika dan teori model dikembangkan.
Saat pertama kali
komputer disusun, beberapa konsep teori yang penting dibentuk oleh matematikawan, menimbulkan bidang teori komputabilitas, teori kompleksitas komputasional, teori informasi dan teori informasi algoritma. Kini banyak pertanyaan-pertanyaan itu diselidiki dalam ilmu komputer teoritis. Matematika diskret ialah nama umum untuk bidang-bidang penggunaan matematika dalam ilmu komputer.
Bidang-bidang penting dalam
matematika terapan ialah statistik, yang menggunakan teori probabilitas sebagai alat dan memberikan deskripsi itu, analisis dan perkiraan fenomena dan digunakan dalam seluruh ilmu. Analisis bilangan menyelidiki teori yang secara tepat guna memecahkan bermacam masalah matematika secara bilangan pada komputer dan mengambil kekeliruan menyeluruh ke dalam laporan.

TOPIK
Daftar topik dan sub klasifikasi dibawah ini merupakan gambaran matematika secara umum.
Kuantitas
Pada dasarnya, topik dan ide ini menyajikan ukuran jelas dari bilangan atau kumpulan, atau jalan untuk menemukan semacam ukuran.

BilanganBilangan dasarPiBilangan bulatBilangan rasionalBilangan riilBilangan kompleksBilangan hiperkompleksQuaternionOktonionSedenionBilangan hiperriilBilangan surrealBilangan urutanBilangan pokokBilangan P-adicRangkaian bilangan bulatKonstanta matematikaNama bilanganKetakterbatasanDasarSudut Jarum Jam
Perubahan
Topik-topik berikut memberi cara untuk mengukur perubahan dalam fungsi matematika, dan perubahan antar angka.
AritmetikaKalkulusKalkulus vektorAnalisisPersamaan diferensialSistem dinamis dan teori chaosDaftar fungsi
Struktur
Cabang berikut mengukur besar dan simetri angka, dan berbagai konstruk.
Aljabar abstrakTeori bilanganGeometri aljabarTeori grupMonoidAnalisisTopologiAljabar linearTeori grafikAljabar universalTeori kategoriTeori urutan
Ruang
Topik-topik berikut mengukur pendekatan visual kepada matematika dari topik lainnya.
TopologiGeometriTrigonometriGeometri AljabarGeometri turunanTopologi turunanTopologi aljabarAlgebra linearGeometri fraktal
Matematika diskrit
Topik dalam
matematika diskrit berhadapan dengan cabang matematika dengan objek yang dapat mengambil harga tertentu dan terpisah.
KombinasiTeori himpunan naifKemungkinanTeori komputasiMatematika terbatasKriptografiTeori GambarTeori permainan

Matematika terapan
Bidang-bidang dalam
matematika terapan menggunakan pengetahuan matematika untuk mengatasi masalah dunia nyata.
MekanikaAnalisa NumerikOptimisasiProbabilitasStatistikMatematika Finansial (keuangan)Metoda Numerik
Konjektur dan teori-teori yang terkenal
Teorema-teorema itu telah menarik matematikawan dan dan yang bukan matematikawan.
Teori terakhir FermatKonjektur GoldbachKonjektur Utama KembarTeorema ketidaklengkapan GödelKonjektur PoincaréArgumen diagonal CantorTeorema empat warnaLema ZornIdentitas EulerKonjektur ScholzTesis Church-Turing
Teori dan konjektur penting
Di bawah ini adalah teori dan konjektur yang telah mengubah wajah matematika sepanjang sejarah.
Hipotesis RiemannHipotesis ContinuumP=NPTeori PythagoreanCentral limit theoremTeordi dasar kalkulusTeori dasar aljabarTeori dasar aritmetikTeori dasar geometri proyektifklasifikasi teorema permukaanTeori Gauss-Bonnet
Dasar dan metode
Topik yang membahas pendekatan ke matematika dan pengaruh cara matematikawan mempelajari subyek mereka.
Filsafat matematikaIntuisionisme matematikaKonstruktivisme matematikaDasar matematikaTeori pastiLogika simbolTeori modelTeori kategoriLogikaMatematika kebalikanDaftar simbol matematika
Sejarah dunia para matematikawan
Sejarah matematikaGaris waktu matematikaMatematikawanMedali bidangHadiah AbelMasalah Hadiah Milenium (Hadiah Matematika Clay)International Mathematical UnionPertandingan matematikaPemikiran lateralKemampuan matematika dan masalah gender
Matematika dan bidang lainnya
Matematika dan arsitekturMatematika dan pendidikanMatematika skala musik
Kejadian Kebetulan Matematika
Daftar Kejadian Kebetulan Matematika


Peralatan Matematika
Dulu:
Abacus
Tulang Napier, Jangka sorong
Penggaris dan Kompas
Perhitungan biasa
Sekarang:
Kalkulator dan komputer
Bahasa pemrograman
Sistem komputer aljabar (listing)
Notasi sederhana Internet
Analisis statistik software
SPSS
SAS
R

Fakta penting: “Matematika bukan…”
Matematika bukan
numerologi. Walau numerologi memakai aritmetika modular untuk mengurangi nama dan data pada bilangan digit tunggal, numerologi secara berubah memberikan emosi atau ciri pada bilangan tanpa mengacaukan untuk membuktikan penetapan dalam gaya logika. Matematika ialah mengenai gagasan pembuktian atau penyangkalan dalam gaya logika, namun numerologi tidak. Interaksi antara secara berubah emosi penentuan bilangan secara intuitif diperkirakan daripada yang telah diperhitungkan secara seksama.
Matematika bukan
akuntansi. Meskipun perhitungan aritmetika sangat krusial dalam pekerjaan akuntansi, utamanya keduanya mengenai pembuktian yang mana perhitungan benar melalui sistem pemeriksaan ulang. Pembuktian atau penyangkalan hipotesis amat penting bagi matematikawan, namun tak sebanyak akuntan. Kelanjutan dalam matematika abstrak menyimpang pada akuntansi jika penemuan tak dapat diterapkan pada pembuktian efisiensi tata buku konkret.
Matematika bukan
sains, karena kebenaran dalam matematika tidak memerlukan pengamatan empiris

Matematika bukan fisika, karena fisika adalah sains.

Read Users' Comments (0)

Jaringan Epitel


Jaringan Epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium, jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium dan jaringan epitel yang membatasi organ disebut endothelium.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis.Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim.
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
•Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di tengah.
•Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel.
•Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yang terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1.Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat. Lokasi : Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe (getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal, dan selaput perut. Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.
2.Epitel Pipih Berlapis
BanyakJaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat.Lokasi : Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina. Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.
3.Epitel Silindris Selapis
Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum). Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.
4.Epitel Silindris Berlapis Banyak
Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
5.Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid. Fungsi : Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
6.Epitel Kubus Berlapis Banyak
Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus.Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit.Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banya
7.Epitel Transisi
Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung.Lokasi : Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih.
8.Epitel Kelenjar
Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi.Kelenjar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki system peredaran darah. Senyawa yang dihasilkan disebut hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid, dan kelenjar tiroid.Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang sekresinya melalui saluran khusus. Kelenjar ini berfungsi membantu metebolisme dan komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan pancreas. Contoh kelenjar eksokrin yang berperan dalam komunikasi adlah feromon.k berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.

Read Users' Comments (0)

Struktur Sel Hewan

Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda “biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios (“hidup”) dan λόγος,logos (“lambang”, “ilmu”). Dahulu—sampai tahun 1970-an—digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya “ilmu kehidupan”).
Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua
makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani, zoologi, dan mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi, sedang fungsinya dalam fisiologi; Perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang dan masa lalu (dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana makhluk hidup tercipta dipelajari dalam evolusi; Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di
planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kiani meruapakan subyek pelajaran sekolah dan universitas dai seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setial tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.

Read Users' Comments (0)

Rumus Fisika


BESARAN DAN SATUAN
Ada 7 macam besaran dasar berdimensi:
2 macam besaran tambahan tak berdimensi:
a. Sudut datar ----> satuan : radian
b. Sudut ruang ----> satuan : steradian

Satuan SI Satuan Metrik

MKS CGS
Dimensi ----> Primer ----> dan dimensi Sekunder ---> jabaran Guna dimensi untuk : Checking persamaan Fisika.
Dimensi dicari melalui ----> Rumus atau Satuan Metrik
Contoh :
(daya)

No Besaran Rumus Sat. Metrik (SI) Dimensi
1 Kecepatan
2 Percepatan
3 Gaya
4 Usaha
5 Daya
6 Tekanan
7 Energi kinetik
8 Energi potensial
9 Momentum
10 Impuls
11 Massa Jenis
12 Berat Jenis s =
13 Konst. pegas
14 Konst. grafitasi G =
15 Konst. gas R =
16 Gravitasi
17 Momen Inersia
ANGKA PENTING
Angka Penting : Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur, terdiri dari :
Angka pasti
Angka taksiran
Aturan :
a. Penjumlahan / Pengurangan
Ditulis berdasarkan desimal paling sedikit
Contoh :
2,7481
8,41
------- +
11,1581 ------> 11,16
b. Perkalian / Pembagian
Ditulis berdasarkan angka penting paling sedikit
Contoh :
4,756
110
---------
0000
4756
4756
-------------- +
523,160 ----> 520

BESARAN VEKTOR
Besaran Skalar : adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja.
Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.
Besaran Vektor : adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau nilainya,
juga ditentukan oleh arahnya.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.
Sifat-sifat vektor
1. + = + Sifat komutatif.
2. + (+) = (+) + Sifat assosiatif.
3. a (+ ) = a + a
4. // + // /+/
RESULTAN DUA VEKTOR
α = sudut antara A dan B
// =
arahnya :
Vektor sudut vx = v cos vy = v sin
V1 vx = v cos vy = v sin
V2 vx = v cos vy = v sin
V3 vx = v cos vy = v sin

Resultan /R / =
Arah resultan : tg =
Uraian Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z )
,, = masing-masing sudut antara vektor A dengan sumbu-sumbu x, y dan z = x + y + z atau = /x / + /y /+ /z / /x / = cos /y / = cos /z / = cos
Besaran vektor A
dan , , masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z
















GERAK LURUS
Vt = kecepatan waktu t detik S = jarak yang ditempuh
Vo = kecepatan awal a = percepatan
t = waktu g = percepatan gravitasi


v0=0
h


GJB
vo=0
v? h1
h2

Variasi GLB

P Q
A B


A
·
B

P Q
SP
A B
SQ


Gerak Lurus Berubah Beraturan
1 =
; ;
4. ; ;
Diketahui a(t)
h = tinggi
Vy = kecepatan terhadap sumbu y h1 = ketinggian pertama Vz = kecepatan terhadap sumbu z
h2 = ketinggian kedua = kecepatan rata-rata mutlak
SP = jarak yang ditempuh P ā = percepatan rata-rata mutlak
SQ = jarak yang ditempuh Q ax = percepatan terhadap sumbu x
AB = panjang lintasan ay = percepatan terhadap sumbu y
SA = jarak yang ditempuh A az = percepatan terhadap sumbu z
SB = jarak yang ditempuh B a(t) = a fungsi t
= kecepatan rata-rata V(t) = V fungsi t
∆r = perubahan posisi V1 = kecepatan 1
∆t = selang waktu Vx = kecepatan terhadap sumbu x
r2 = posisi akhir
r1 = posisi awal
t1 = waktu awal bergerak
t2 = waktu akhir bergerak
ā = percepatan rata-rata
∆V = perubahan rata-rata
V2 = kecepatan 2
HUKUM NEWTON
Hk. I Newton à Hk. kelembaman (inersia) :
Untuk benda diam dan GLB à à dan
Hk. II Newton à à GLBB à

3. Hukum III Newton à F aksi = - F reaksi
Aksi – reaksi tidak mungkin terjadi pada 1 benda
Gaya gesek (fg) : * Gaya gesek statis (fs) à diam à fs = N.m s
* Gaya gesek kinetik (fk) à bergerak à fk = N. m k
Arah selalu berlawanan dengan gerak benda/sistem.
N = w N = w – F sina N = w + Fsina N = w cos a
. Statika
: *
*

ΣFx = resultan gaya sumbu x
ΣFy = resultan gaya sumbu y
ΣF = resultan gaya
m = massa
a = percepatan
N = gaya normal
μs= koefisien gesek statis
μk= koefisien gesek kinetik
W = gaya berat
α=sudut yang dibentuk gaya berat setelah diuraikan ke sumbu

































MEMADU GERAK
1. GLB – GLB
Vr = kecepatan resultan
Gerak Peluru V1 = kecepatan benda 1
Pada sumbu x GLB V2 = kecepatan benda 2
Pada sumbu y GVA – GVB
Y
Vo
a
X
X = jarak yang ditempuh benda pada sb x
Y = jearak yang ditempuh benda pada sb y
Vx = kecepatan di sumbu x
Syarat : V0 = kecepatan awal
Mencapai titik tertinggi t = waktu
Jarak tembak max g = percepatan gravitasi




H





Koordinat titik puncak
Jarak tembak max tidak berlaku jika dilempar dari puncak ; jadi harus pakai








































GERAK ROTASI
GERAK TRANSLASI
GERAK ROTASI
Hubungannya
Pergeseran linier
s
Pergeseran sudut
q
s = q . R
Kecepatan linier
v
Kecepatan sudut
w
v = w . R
Percepatan Linier
a
Percepatan sudut
a
a = a . R
Kelembaman translasi
( massa )
m
Kelembaman rotasi
(momen inersia)
I
I = å m.r2
Gaya
F = m . a
Torsi (momen gaya)
l = I . a
l = F . R
Energi kinetik
Energi kinetik
-
Daya
P = F . v
Daya
P = l . w
-
Momentum linier
p = m.v
Momentum anguler
L = I .w
-
PADA GERAK DENGAN PERCEPATAN TETAP
GERAK TRANSLASI (ARAH TETAP)
GERAK ROTASI (SUMBU TETAP)
vt = v0 + at
w t = w 0 + a .t
s = vot + 1/2 a t 2
q = w 0t + 1/2a .t 2
vt 2 = v0 2 + 2 a.s
w t2 = w 02 + 2a .q
s = jarak
a = percepatan
v = kecepatan
R = jari–jari lintasan
vt = kecepatan dalam waktu t detik
vo = kecepatan awal
t = waktu yang ditempuh
ωt = kecepatan sudut dalam waktu t detik
ωo= kecepatan sudut awal






Besarnya sudut :
q = radian
S = panjang busur
R = jari-jari
f . T = 1 f =
w = atau w = 2 p f
v = w R
v1 = v2, tetapi w 1 w 2
v1 = v2, tetapi w 1 w 2
w A = w R = w C , tetapi v A v B v C

ar = atau ar = w 2 R
Fr = m . atau Fr = m w 2 R
1. Gerak benda di luar dinding melingkar
N = m . g - m .
N = m . g cos q - m .
2. Gerak benda di dalam dinding melingkar.
N = m . g + m .
N = m . g cos q + m .
N = m . - m . g cos q
N = m . - m . g




3. Benda dihubungkan dengan tali diputar vertikal
T = m . g + m
T = m m . g cos q + m
T = m . - m . g cos q
T = m . - m . g
4. Benda dihubungkan dengan tali diputar mendatar (ayunan centrifugal/konis)
T cos q = m . g
T sin q = m .
Periodenya T = 2p
Keterangan : R adalah jari-jari lingkaran
5. Gerak benda pada sebuah tikungan berbentuk lingkaran mendatar.
N . m k = m .
N = gaya normal
N = m . g


GRAVITASI
1. VEKTOR
2. VEKTOR
kuat medan gravitasi
3. massa bumi
HKE

F = gaya tarik-menarik antara kedua benda
G = konstanta gravitasi
m1 = massa benda 1
m2 = massa benda 2
R = jarak antara dua benda
Ep = energi potensial gravitasi
V = potensial gravitasi
WAè B = Usaha dari benda A ke B
V1 = kecepatan benda 1
V2 = kecepatan benda 2

USAHA–ENERGI
_______________
α = sudut kemiringan
v = kecepatan
W = usaha
F = Gaya
s = jarak
Ep = Energi Potenaial
m = massa benda
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian benda dari tanah
Ek = Energi Kinetik
Em = Energi mekanik
HKE (Hukum Kekekalan Energi)










MOMENTUM–IMPULS–TUMBUKAN
P = momentum
m = massa
v = kecepatan
I = impuls
F= gaya
∆t = selang waktu
HKM (Hukum Kekekalan Momentum)
arah kekanan v +
arah ke kiri v -
5. e = koefisien tumbukan (kelentingan)
6. Jenis tumbukan
Lenting sempurna HKE
HKM
Lenting sebagian HKM
Tidak lenting sama sekali HKM
h1 = tinggi benda setelah pemantulan 1
ho = tinggi benda mula-mula
hn = tinggi benda setelah pemantulan ke n
9.



ELASTISITAS
F = gaya pegas
k = konstanta pegas
2. luasan grafik F – x x = simpangan pada pegas
Ep = energi potensial
3 susunan paralel

4. susunan seri


F = gaya tekan/tarik
Lo = panjang mula-mula
A = luas penampang yang tegak lurus gaya F
∆L = pertambahan panjang
E = modulus elastisitas
P = stress
ε = strain








FLUIDA
Fluida Tak Bergerak
2. pada 40C =

Archimedes : Gaya ke atas yang bekerja pada benda besarnya sama dengan jumlah (berat) zat cair yang dipindahkan.
7. Terapung (jika dibenamkan seluruhnya)
dalam keadaan setimbang

8. Melayang


Tenggelam
Kohesi (K)
Adhesi (A)


Kapilaritas

Fluida Bergerak
Kontinuitas
3. Bernoully

ρ = massa jenis
m = massa
v = volume
A = luas permukaan
P = daya tekan
h = ketinggian dari dasar
Q = Debit
ρrelatif = massa jenis relatif



GELOMBANG BUNYI

GETARAN
k = konstanta pegas
1. W = berat
x = perubahan panjang pegas
F = gaya pegas
y = simpangan
2. Ep = energi potensial
Emek = energi mekanik
Ek = energi kinetik
3. A = amplitudo
t = waktu
ω = kecepatan sudut
4. m = massa
T = periode
k = konstanta
5. l = panjang
f = frekuensi
λ = panjang gelombang
Lo = panjang mula-mula
6. ∆L = perubahan panjang
n = nada dasar ke
Vp = kecepatan pendengar
Vs = kecepatan sumber bunyi
7. P = daya
R1= jarak 1
R2 = jarak 2
8.
9.
10.
11.

12.
13.



GELOMBANG
mekanik refleksi gel. gel.
refraksi longitudinal transversal
interferensi
Gelombang defraksi
polarisasi
gel.

2.

3.


4.
5.

6.



7.



BUNYI Gelombang Longitudinal
nada > 20.000 Hz (Ultrasonic) keras / lemah tergantung Amplitudo
Bunyi 20 Hz – 20.000 Hz
desah < c =" celcius" r =" reamur" f =" fahrenheit" tk=" suhu" tc =" suhu" f =" 5" tk =" tC" y =" 150" 200 =" 3" 40 =" …" l =" perubahan" panjang =" koefisien" l =" Lo" lo =" panjang" t =" perubahan" lt =" Lo" lt =" panjang" a =" perubahan" ao =" luas" v =" perubahan" a =" Ao" vo =" Volume" at =" Ao" v =" Vo" vt =" Vo" b =" 2" g =" Q" g =" 3" m =" massa" c=" kalor" t =" perubahan" q =" m" h =" perambatan" q =" H" h =" m" qdilepas =" Qditerima" q =" m" kl =" kalor" q =" m" ku =" kalor" h =" H" i =" e" a =" luas" k =" koefisien" l =" panjang" h =" koefisien" i =" Intensitas" e =" emitivitas" t =" suhu" 0 =" 8,85" f =" gaya" q1 =" muatan" q2 =" muatan" r =" jarak" e =" kuat" q =" muatan" r =" jarak" er="0." er =" kuat" es =" kuat" ep =" kuat" ep =" kuat" ra =" ~" v =" potensial" vo =" VK" qs =" Q1" q2 =" Q3" vs =" Vab" vp =" V1=" v2 =" V3" qp =" Q1" cp =" C1" c =" kapasitas" q =" muatan" v =" beda" co =" Kapasitas" d =" jarak" a =" luas" k =" konstanta" w =" energi" dq =" n.e.V.A.dt" r =" r" i =" i1" i2 =" i3" vs =" Vab" rs =" R1" vp =" V1" v2 =" V3" r2 =" R1" rv =" (" w =" i" t =" V" kalori =" 4,2" joule =" 0,24" w =" 0,24" t =" 0,24" ampere =" Watt)" e =" (" coulomb =" Volt" k =" i" i =" 0" i3 =" i4" r =" 0" i =" kuat" ro =" hambatan" q =" muatan" t =" waktu" p =" daya" v =" kecepatan" r =" hambatan" n =" jumlah" e =" muatan" n =" jumlah" a =" luas" m =" jumlah" v =" beda" rd =" hambatan" r =" hambatan" k =" tegangan" rv =" tahanan" db =" k" b =" ." h =" =" b =" ." b =" ." b =" ." n =" 12." f =" B" f =" B.q.v" w =" F" d =" q" usaha =" perubahan" ek =" q" r =" Momen" t =" B.i.A.N.Sin" r =" permeabilitas" a =" jari–jari" r =" jarak" b =" induksi" i =" kuat" n =" banyak" h =" kuat" l =" panjang" a =" luas" f =" gaya" q =" muatan" v =" kecepatan" r =" jari-jari" eind =" -N" eind =" -L" eind1 =" -M" eind2 =" -M" eind =" B.l.v" eind =" N.B.A.w" l =" N" l =" INDUKTANSI" m =" N2" m =" N1" m =" (Induktansi" ns =" Is" ns =" Ep" ps =" h" eind =" GGL" n =" banyak" b =" induksi" a =" luas" l =" induktansi" i =" kuat" np =" banyak" ns =" banyak" l =" panjang" pp =" Daya" ps =" daya" ep =" tegangan" es =" tegangan" m =" induktansi" m =" -" r =" ¥" n =" -" d =" s1’" mtotal =" M1.M2" r =" positif" r =" negatif" nbenda =" nbenda"> 1
n relatif medium 1 thdp medium 2 n12 =
02. benda bening datar n sin i = n’ sin r
03. kaca plan paralel (1) n sin i = n’ sin r (cari r)
t =
04. Prisma d (deviasi) umum (1) n sin i1 = n’ sin r1 (cari r1)
(2) b = r1 + i2 (cari i2)
(3) n’ sin i2 = n sin r2 (cari r2)
(4) d = i1 + r2 - b
minimum syarat : i1 = r2
b > 10o sin ½ (d min + b ) =
b > = 10o d min =
05. Permukaan lengkung.
06. Lensa tebal (1)
(2)d = s1’ + s2
(3)

07. Lensa tipis
Cembung-cembung (bikonveks) R1 +, R2 -
Datar – cembung R1 = tak hingga , R2 -
Cekung – cembung R1 - , R2 -
Cekung-cekung (bikonkaaf) R1 - , R2 +
Datar – cekung R1 = tak hingga , R2 +
Cembung – cekung R1 + , R2 +

9. Lensa Konvergen (positif)
divergen (negatif) M = - = //
10. Kekuatan lensa (P) P = f dalam meter
P = f dalam cm


n = banyak bayangan (untuk cermin datar) R = jari-jari bidang lengkung
θ = sudut antara ke dua cermin λ = panjang gelombang cahaya
f = jarak focus P = kekuatan lensa
s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
m = perbesaran bayangan
i = sudut datang
r = sudut pantul
n = indeks bias
d = tebal kaca
t = pergeseran sinar
β = sudut pembias
δ = deviasi




























ALAT-ALAT OPTIK
Mata Emetropi (mata normal) pp = 25 cm ; pr = ¥
Mata Myopi (mata dekat/rabun jauh) pp = 25 cm ; pr < ¥ M A T A Mata Hipermetropi (rabun dekat) pp > 25 cm ; pr = ¥
Mata Presbiopi (mata tua) pp > 25 cm ; pr < ¥ Kaca Mata lensa Negatif (Untuk orang Myopi) s = ¥ dan s’ = -pr KACA MATA Kaca Mata lensa Positif (Untuk orang hipermetropi) s = 25 cm dan s’ = -pp Akomodasi max P = Ditempel dimata Tanpa Akomodasi P = LOUPE Berjarak d cm dari mata D = -s’ + d D = daya akomodasi P = Sd = titik baca normal d = s’oby + sok Akomodasi max P = MIKROSKOP d = jarak lensa obyektif - okuler Tanpa Akomadasi d = s’oby + fok P = Akomodasi max d = foby + sok P = TEROPONG BINTANG Tanpa akomodasi d = foby + fok P = Pp = titik jauh mata Pp = titik dekat mata s’ = jarak bayangan s = jarak benda ke lup P = kekuatan lensa d = jarak lensa obyektif dengan lensa okuler ARUS BOLAK-BALIK Osiloskop = mengukur tegangan max E=Emax. Sin w .t Eefektif = yang diukur oleh voltmeter Emax = yang belum terukur Epp = dari puncak ke puncak ω = frekwensi anguler t = waktu Vmax = tegangan maksimum Imax = Arus maksimum T = periode Eefektif= Iefektif= à Iefektif = Imax{ } Epp = 2.Emax Resistor pada DC-AC Induktor (L) pada DC-AC Xl = reaktansi induktif (satuan XL = ohm) Capacitor pada DC-AC C = kapasitas kapasitor Q=C.V Xc = reaktansi kapasitif XC = (Satuan XC = 0hm) R-L-C dirangkai seri Gambar fasor Daya=Psemu.cos q Daya=Psemu. Psemu = V.I (Volt Amper) RLC bersifat induktif V mendahului I dengan beda fase q RLC resonansi Z = R à kuat arus paling besar, karena hambatan total paling kecil. RLC bersifat capasitif I mendahului V dengan beda fase q tg q = Z = Impedansi θ = sudut fase L = induktansi diri f = frekwensi T = periode R = hambatan PERKEMBANGAN TEORI ATOM Atom-atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat Atom-atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadi partikel Yang lebih kecil. Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi unsur lain. Atom-atom setiap zat adalah identik, artinya mempunyai Bentuk, ukuran dan massa yang sama. DALTON - Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zat lain. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat membentuk senyawa. Pada suatu reaksi atom-atom bergabung menurut perban- Dingan tertentu. Bila dua macam atom membentuk dua macam senyawa Atau lebih, maka perbandingan atom-atom yang sama dalam kedua senyawa itu sederhana. KELEMAHANNYA. Atom tidak dapat dibagi lagi bertentangan dengan ekspe- Rimen. - Dalton tidak membedakan pengertian atom dan molekul Satuan molekul juga disebut atom. Atom merupakan bola kecil yang keras dan padat ber- Tentangan dengan eksperimen Faraday dan J.J Thomson Atom merupakan suatu bola yang mempunyai muatan Positif yang terbagi merata ke seluruh isi atom. TEORI J.J THOMSON ATOM - Muatan positif dalam atom ini dinetralkan oleh elektron- Elektron yang tersebar diantara muatan-muatan positif Itu dan jumlah elektron ini sama dengan jumlah muatan Positif. KELEMAHANNYA. Bertentangan dengan percobaan Rutherford dengan ham- Buran sinar Alfa ternyata muatan positif tidak merata na- Mun terkumpul jadi satu yang disebut INTI ATOM. Atom terdiri dari muatan-muatan positif, di mana seluruh Muatan posoitif dan sebagian besar massa atom terkumpul ditengah-tengah atom yang disebut dengan INTI ATOM. Di sekeliling inti atom, pada jarak yang relatif jauh beredar RUTHERFORD Lah elektron-elektron mengelilingi inti atom. Muatan inti atom sama dengan muatan elektron yang me- ngelilingi inti, sehingga atom bersifat netral. KELEMAHANNYA. Model atom ini tidak dapat menunjukkan kestabilan atom Atau tidak mendukung kemantapan atom. Model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwa spektrum Atom-atom Hidtrogen adalah spektrum garis tertentu. Pengukuran massa elektron oleh : J.J. Thomson dengan percobaan Tetes Minyak Milikan. SINAR KATODA Partikel bermuatan negatif Sifat : - Bergerak cepat menurut garis lurus keluar tegak lurus dari katoda. - Memiliki energi - Memendarkan kaca - Membelok dalam medan listrik dan medan magnet. MODEL ATOM BOHR DIBUAT BERDASARKAN 2 POSTULATNYA YAITU : Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron hanya dapat berputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan energi. Lintasan ini Disebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan Stasioner ini adalah : mvr = n disebut bilangan kwantum (kulit) utama. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang ener- ginya tinggi, dan sebaliknya. Ep = -k Ek = - ½ k Etotal = - ½ k r = r1 : r2 : r3 : … = 12 : 22 : 32 : … R = tetapan Ridberg R = 1,097.107 m-1 Deret Lyman nA = 1 nB = 2, 3, 4 …. Deret Balmer nA = 2 nB = 3, 4, 5, …. Deret Paschen nA = 3 nB = 4, 5, 6, …. Deret Brackett nA = 4 nB = 5, 6, 7, …. Deret Pfund nA = 5 nB = 6, 7, 8, …. l max fmin nB = 1 lebihnya dari nA l min fmax nB = ¥ Energi stasioner E = 05. Energi Energi Pancaran E = 13,6 (eV E = h.f (J) e = muatan electron r = jari-jari lintasan electron Ep = Energi potensial Ek = energi kinetic n = bilangan kuantum r = jari-jari lintasan electron λ = panjang gelombang h = tetapan Planck RADIOAKTIVITAS Adanya Fosforecensi : berpendarnya benda setelah disinari. Dasar penemuan Adanya Fluorecensi : berpendarnya benda saat disinari. Penemu: Henry Becquerel Menghitamkan film Dapat mengadakan ionisasi Dapat memendarkan bahan-bahan tetentu Sifat-sifat Merusak jaringan tubuh Daya tembusnya besar Sinar a Macam sinar Sinar b Penemu: Pierre Curie dan Marrie Curie Sinar g Urutan naik daya tembus: Sinar a , Sinar b , Sinar g Urutan naik daya ionisasi: Sinar g , Sinar b , Sinar a x x x x x x g x x x x x B a x x x x x x x x x x x x b x x x x x x x x x x x x 01. I = Io e-m x 02. HVL nilai x sehingga I = ½ Io HVL = 03. ZXA N = A – Z 04. Deffect massa = (S mproton + S mnetron) – minti 05. Eikat inti = {(S mproton + S mnetron) – minti }.931 MeV m dalam sma = {(S mproton + S mnetron) – minti }.c2 m dalam kg a ZXA Z-2XA-4 atau ZXA Z-2XA-4 + a 06. Hukum Pergeseran b ZXA Z+ 1XA atau ZXA Z+ 1XA + b Jika memancarkan g tetap 07. T = R = l . N N = No.2-t/T D = Ereaksi = (S msebelum reaksi -S msesudah reaksi ).931 MeV m dalam sma. = (S msebelum reaksi -S msesudah reaksi ).c2 m dalam kg 12. Reaksi FISI Pembelahan inti berat menjadi ringan Terjadi pada reaktor atom dan bom atom Menghasilkan Energi besar < x =" nama" z =" nomor" a =" nomor" p =" proton" n =" netron" m =" massa" t =" waktu" n =" jumlah" no =" jumlah" t =" lamanya" r =" aktivitas" t ="F.l.sin" besarnya =" F.d" fx="0,S" fy="0" t ="0" f="0," t ="0" fx =" resultan" fy =" resultan" x0 =" l" z =" titik" r =" jari-jari" y0 =" t" t =" tinggi" z =" perpotongan" y0 =" t" t =" tinggi" z =" perpotongan" r =" jari-jari" r =" jari-jari" y0 =" l" z1 =" titik" z2 =" titik" l =" panjang" y0 =" t" a =" 2" t =" tinggi" r =" jari-jari" a =" luas" z =" T’" t =" garis" y0 =" R" r =" jari-jari" y0 =" l" v =" luas" z1 =" titik" z2 =" titik" l =" panjang" v =" volume" y0 =" t" v =" p" t =" tinggi" r =" jari-jari" y0 =" T" v =" luas" t =" tinggi" y0 =" t" v =" p" t =" tinggi" r =" jari-jari" y0 =" R" r =" jari-jari" vras =" 03." vras =" 05." vras2 =" :" vras2 =" :" v =" K’" v =" N." k =" Konstanta" boltman =" 1,38" v =" n" r =" 8,317" 0k =" 8,317" mol0k =" 1,987" k =" 0,08205" p =" tekanan" n =" banyak" m =" massa" v =" volume" v =" kecepatan" n =" jumlah" no =" bilangan" r =" tetapan" m =" massa" k =" tetapan" ek =" energi" vras =" kecepatan" t =" suhu" cv =" R" cp =" kapasitas" cv =" kapasitas" w =" p.V" q =" U" q =" kalor" u =" perubahan" w =" Usaha" w ="Q" u =" m" v =" 0" w =" 0" q =" U2" q =" U" u =" m" v2 =" P2" t2 =" T1"> U = 0 ( Usaha dalamnya nol )
ln x =2,303 log x
4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik.
Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0
( lihat gambar )
Sebelum proses Selama/akhir proses
oleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac
Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa :
Pengembangan Pemampatan
Q = 0 ------à O = U + W
U2 -U1 = -W
T1.V1g -1 = T2.V2g -1
W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W = ( V2g -1 - V1g -1 )
P1.V1g = P2.V2g

06. HUKUM II TERMODINAMIKA
Menurut Carnot untuk effisiensi mesin carnot berlaku pula :
T = suhu
η = efisiensi
P = tekanan
V = volume
W = usaha

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang Elektromagnet : Rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet
Vektor perubahan medan listrik tegak lurus vektor perubahan medan magnet
Ciri-ciri GEM :
Menunjukkan gejala : pemantulan, pembiasan difraksi, polarisasi
diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.

Coulomb : "Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat"
Oersted : "Di sekitar arus listrik ada medan magnet"
Faraday : "Perubahan medan magnet akan menimbulkan medan listrik"
TEORI Lorentz : "kawat berarus listrik dalam medan magnet terdapat gaya"
Maxwell : "Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet",
"Gahaya adalah gelombang elektromagnet"
Biot Savart : "Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet"
Huygens : "Cahaya sebagai gerak gelombang"
(S)Intensitas GEM/energi rata-rata per satuan luas :
Radiasi Kalor :
Radiasi dari benda-benda yang dipanasi
Yang dapat menyerap seluruh radiasi adalah benda hitam mutlak
Konduksi : partikelnya bergetarzat padat
Konveksi : molekul berpindahzat cair dan gas
Radiasi : tanpa zat perantara.
Spektrum GEM: Urutan naik frekwensinya (urutan turun panjang gelombangnya):
gel. Radio, gel radar dan TV, gel. Infra merah, cahaya tampak, sinar ultra ungu,
sinar X, sinar gamma.
e=emitivitas : hitam mutlak : e=1
putih : e=0
= konstanta Boltzman = 5,672.10-8 watt/m2
c=tetapan Wien=2,898.10-3m
v = kecepatan
c = kecepatan cahaya
T = suhu mutlak
λ = panjang gelombang
e = emisivitas
A = luas permukaan
S = intensitas
_
S = Intensitas rata-rata


















OPTIKA FISIS
Sinar yang dapat diuraikan Polikromatik
CAHAYA Sinar yang tak dapat diuraikan Monokromatik
Dalam ruang hampa cepat rambat sama besar
frekwensi masing warna beda
Pj. Gelomb masing warna beda
Merah (l dan v terbesar)
Jingga
Kuning
DISPERSI (PERURAIAN WARNA) Hijau
Biru
Nila
Ungu (n, d , f dan Efoton terbesar)
Benda bening D r = /rm – ru/
Plan paralel D t = /tm – tu/
Prisma D j = d u - d m
Lensa D s’ = /s’m – s’u/
D f = /fm – fu/

MENIADAKAN DISPERSI : Prisma Akromatik
(n’u – n’m)b ’ = (nu – nm) b
Lensa Akromatik.


Flinta Kerona Flinta Kerona

PRISMA PANDANG LURUS (nh’ – 1) )b ’ = (nh – 1) )b




Max
Cermin Fresnell
Min

Max
Percobaan Young
Min
INTERFERENSI
(Syarat : Koheren)
(A, f, D j sama)
Max rk2 = ½ R (2k-1)l
Cincin Newton
(gelap sbg pusat) Min rk2 = ½ R (2k) l
Max 2n’ d cos r = (2k-1) ½ l
Selaput tipis
Min 2n’ d cos r = (2k) ½ l
Max d sin q = (2k + 1) ½ l
Celah tunggal
Min sin q = (2k) ½ l
DIFRAKSI
Max d sin q = (2k) ½ l
Kisi
Min d sin q = (2k – 1) ½ l
k = 1, 2, 3 . . . .
Daya Urai (d) d = 1,22 L = jarak ke layar
D = diameter lensa
n = indeks bias d = tebal lapisan
δ = deviasi r = sudut bias
β = sudut pembias rk = jari-jari cincin terang ke k
λ = panjang gelombang cahaya R = jari-jari lensa
p = jarak terang dari pusat θ = sudut difraksi/deviasi
k = orde garis terang/gelap f = fokus





























RELATIVITAS
Relativitas:
Penjumlahan kecepatan
V1® ¬ V2 V1® ® V2

Dilatasi waktu
t’m0
Etotal=Ediam+Ek
V1 = kecepatan partikel 1 terhadap bumi
V2 = kecepatan partikel 2 terhadap partikel 1
Vr = kecepatan partikel 2 terhadap bumi
c = kecepatan cahaya
V = kecepatan
L’ = panjang setelah mengalami perubahan
Lo = panjang mula-mula
m’ = massa benda saat bergerak
mo = massas benda saat diam
Ek = energi kinetik
to = selang waktu yang daiamati oleh pengamat diam terhadap benda
t’ = selang waktu yang diamati pengamat bergerak

DUALISME GELOMBANG CAHAYA
Semakin besar intensitas cahaya semakin banyak elektron elektron yang diemisikan
Kecepatan elektron yang diemisikan bergantung pada frekuensi; semakin besar f, makin besar pula kecepatan elektron yang diemisikan
E = Energi
h = tetapan Planck
f = frekwensi
c = kecepatan cahaya
v = kecepatan
a = energi ambang
m = massa
λ = panjang gelombang
p = momentum
p=momentum Ek = Energi kinetik
Hypotesa de Broglie
Catatan penting :
Ek=54 ev = 54.1,6.10-19 Joule
Massa 1e = 9,1.10-31 kg
Hamburan Compton :

Read Users' Comments (0)